Pantun untuk Menerima Pinangan
Pantun menerima pinangan dilantunkan oleh juru cakap dari pihak si dara jika mereka menerima pinangan tersebut. Dalam prosesi ini, datuk sidang selaku pemimpin acara akan meneliti uang hantaran belanja beserta hadiah-hadiah yang dibawa bersama rombongan pihak lelaki.
Menurut Abu Bakar dan Hussin (2004), dalam prosesi diterimanya peminangan ini, maka kedua belah pihak akan membicarakan perkara-perkara yang perlu dipatuhi bersama, di antaranya ialah:
- Tempo pertunangan yang biasanya tidak melebihi setahun
- Sanksi dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang mungkir janji.
Lantunan pantun ini dimulai oleh pihak perempuan untuk menyatakan kesungguhan si dara untuk dipinang.
| 001.
| Yang datang berulang-alik Yang pergi terbayang-bayang Yang bulat datang menggolek Yang pipih datang melayang
|
| 002. | Kalau bukit gunakan galah Cepat tuan tiba ke pantai Kalau sudah kehendak Allah Niat terkabul hajat pun sampai |
Pihak teruna kemudian akan melantunkan pantun yang mengungkapkan rasa suka cita dan ungkapan terima kasih mereka atas diterimanya pinangan sang teruna dengan menyembahkan hormat melalui kedua tangannya.
| 003. | Berkokok ayam di pagi hari Putus tali dari tambatan Datuk sudah menerima budi Kecil tapak tangan saya tadahkan |
Setelah itu, juru cakap dari pihak si dara akan mengungkapkan pantun, sementara pihak keluarga lelaki menyematkan ”cincin tanda” (cincin pertunangan) yang dilakukan oleh kakak atau ibu saudara sang teruna.
| 004. | Perbuatan ini zaman dahulu kala Turun temurun kepada kita Lazimnya diperbuat orang tua-tua Adat bertunang mahulah tanda |
Sebelum prosesi peminangan berakhir, rombongan peminang akan menikmati jamuan makanan yang dihidangkan oleh pihak keluarga perempuan. Setelah itu, pihak keluarga perempuan memberikan hadiah kepada pihak keluarga lelaki untuk dibawa pulang.
Dibaca : 62.815 kali.